Luar Buruk Dalam Bagus itu Bohong.
" Bagaimana Mungkin Akar Keropos Mempunyai Batang kuat dan Daun Yang lebat?"
Di zaman sekarang banyak sekali persepsi yang dijadikan tameng untuk pembelaan diri pribadi.
Sampai - sampai sangat terasa bahwa di zaman sekarang ini sebuah teguran sudah tidak lagi berfungsi, jangankan teguran teman, bahkan teguran orang tua atau panutan serta aturan pun tidak dihiraukan.
Dengan kata lain masing - masing pribadi seolah - olah mutlak berhak hidup dengan caranya sendiri - sendiri, dengan dalih yang diAdopsi dari kalimat - kalimat Fisafat yang sebenarnya bersebrangan makna dan targetnya.
Coba kita renungkan kalimat di bawah ini :
" Prilaku Dan Tatanan Dzohir Adalah Gambaran Jiwa ".
Di dalam kehidupan sering kita jumpai hal yang saat ini menjadi santapan mata kita setiap hari, banyak p
1. Seorang pemabuk akan berkata " mabuk itu kan cuma iseng dan hanya untuk kerukunan pertemanan, toh saya tetap tekun sholat "
2. Pencuri akan berkata " meski aku pencuri tapi yang aku curi hanya orang - orang kaya yang peit, toh hasil curianku juga aku sumbangkan ke Mesjid "
3. Seorang Pelacur akan Berkata " ...gak usah sok suci, luar aku jual diri tapi hatiku baik, aku cukup tau dengan diriku sendiri, hanya aku yang tau, orang lain cuma bisa coment dengan mulut mereka yang sok suci "
4. Serorang Koruptor akan berkata " ...tidak ada di zaman sekarang ini orang jujur 100_% bro, aku korupsi cuma disaat aku butuh duit saja "..
5. Yang Bertattoo akan berkata " Tattoo itu seni, jangan sok suci, luar buruk yang penting baik, toh banyak yang pakek kerudung dan songkok kelalukannya lebih bejat"
6. Orang Munafik akan berkata ",,Ayo berlomba - lomba menuju kebaikan bersama diriku,,, uwong di jak golek pahala kok angel eram"...
7. Orang yang Memberi dengan pamer akan berkata " aku tidak tega melihat kesengsaraan, dari itu aku telah menyumbangkan sejumlah uang atau barang"..
Dan masih banyak lagi, kejadian miris yang sudah menjadi hal yang dianggap wajar.
...